Susahnya Jadi Mahasiswa Semester Akhir

Menjadi mahasiswa bagi beberapa orang mungkin adalah suatu hal yang menyenangkan. Banyak hal baru yabg didapat dan banyak hal yang kita temui ketika kita menjadi mahasiswa. Mahasiswa adalah representasi manusia yang lebih unggul dalam masyarakat. Namun kembali lagi pada fitrah manusia yang mempunyai sifat yang berbeda beda. Berbeda beda bakat pula. Dan berbeda orientasi hidup.
Kita sering menemui mahasiswa idealis. Yang sering menyuarakan kebenaran. Ada juga mahasiswa yang menyalurkan bakatnya dalam hal akademis mapun minat bakat. Ada banyak kegiatanyang bisa menunjang hal tersebut. Bisa melalui lembaga formal dalam kampus maupun lembaga di luar kampus.
Masa masa mahasiswa merupakan masa dimana beberapa orang menemukan jati dirinya. Sebagai seorang apakah dia... jadi mahasiswa akademis.. yang membaktikan dirinya dalam hal hal ilmiah atau jadi mahasiswa yang cuma main2 karena tidak mendapatkan sesuatu yang menjadi jalan hidupnya atau jadi mahasiswa yang sangat kuat kemauanya untuk bisa mendirikan sebuah lembaga profit. Atau hanya jadi mahasiswa yang mengikuti arus saja. Entah nanti kemana arus akan membawa.
Memang tidak mudah menjadi mahasiswa yang antimainstream. Artiya dirinya harus bisa menjadi yang lebih hebat dari yang lain. Atau lebih sabar dan tekun dari yang lain. Terkadang cita cita harus terbentur dengan kenyataan. Tetapi apa guna cita2 yang tidak dibenturkan dengan kenyataan.
Seperti dalam paragraf di atas. Sudah saya tulis bahwa ada bermacam macan minat bakat dan kemampuan seseorang dan seorang mahasiswa adalah seorang yang memang dan sering dianggap lebih unggul dari masyarakat umum. Lebih unggul karena tidak semua bisa berkuliah... ada anggapan yang sangat idealis tentang mahasiswa. Seorang mahasiswa harus tanggap dan aktif dalam lingkunganya. Karena memang mahasiswa merupakan kelompok unggul dalam masyarakat . Tetapi memaknai aktif dan berkontribusi dalam masyarakat harus dimaknai luas. Karena fitrahnya manusia yang mempunyai bakat minat dan kemampuan yang berbeda.
Bagi seorang yang minat dalam olahraga bisa berkontribusi bagi masyarakat mengembangkan olahraga dalam masyarakat. Hak ini perlu karena memang ada bebrapa kelompok manusia yang dikaruniai kemampuan fisik yang lebih. Dari pada disalurkan dalam hal yang bermanfaat mending disalurkan dalam olahraga. Mungkin hal ini bisa menurunkan angka kriminalitas. Bagi mahasiswa yang mempunyai hobi mengembangkan keilmuanya bisa disalurkan dalam bidang riset maupun mengaplikasikan ilmunya secaralangsung. Atau mengajarkanya secara cuma cuma.  Bagu mahasiswa yang ingin merubah struktur kondisi masyarakat juga ada bidangnya sendiri juga. Bisa melalui lembaga lembaga student government.
Saya seorang mahasiswa semester akhir baru memikirkan tentang masa depan saya akhir akhir ini. Saya adalah mahasiswa yang tertarik dalam bidang teknologi khususnya komputer. Dulu ketika masih mahasiswa baru saya masih tidak yakin dengan kemampuan yg ada sekarang. Namun hal itu justru memasukan diri saya kedalam lubang kebodohan. Dan kedunguan dalam memandang hidup... saya terpengaruh oleh mahasiswa yang menyuarakan idealisme bagi masyarakat luas. Namun hal itu tidak dapat bekerja dengan baik bagi otak saya... pasti ada jalan untuk saya berkontribusi bagi masyarakat. Tidak harus melalui pekumpulan orang2 yg menyuarakan idelisme. Idelisme dalam keluarga dekat dan sahabat saya sudah lebih dari cukup untuk diri saya. Allah tidak akan membebani sesorang jika tidak melebihi kemampuanya. Namun bukan ayat tersebut yg salah. Memang orang punya kemampuan masing2... dan saya salah dari awal tentang memandang idealisme dan kebenaran. Sekarang saya fokus dengan apa yang seharusnya saya lakukan untuk diri saya calon keluarga (ehemmm) keluarga sekarang dan teman2 saya. Itu saja sudah cukup untuk saya. Saya ingin merekrut orang dan memberdayakan mereka yg punya nasib kurang baik. Semoga orang tua dan alla meridhoi saya.
Namun melihat kondisi sekarang untuk menuju kesana seperti jalan yg berat sekali karena banyak waktu yg sudah terbuang. Sekarang saya berstatus mahasiswa akhir dengan kemampuan yang seperti mahasiswa baru saja...
Semoga perjungan saya tidak sia sia. Apalagi banyak urusan yg membebani saya. Tidak hanya masalah cita cita tetapi juga permasalahan cinta yg membuat orang bisa berbalik semangat hidupnya. Semuanya lebih baik diserahkan kepada yg kuasa. Kita hanya bisa memeprsiapkan diri kita saja. Saya sudah pernah lelah mengahadapi itu. Tidak ada jalan lain selain menyerahkan kepadanya

Komentar

Postingan Populer