Baru Tahu Rasanya

Baru tahu sekarang rasanya apa yang dirasakan orang orang. Tentang bagaimana kita bisa merasakan derita seseorang yang mengagumi seorang lawan jenis. Dan sepertinya dia memberikan respond yang sama. Tetapi terganjal satu hal. Yaitu ikatan apa yang mengikat dua insan manusia yang sedang memiliki keinginan yang sangat membara.
Aku adalah seorang mahasiswa jurusan sains yang banyak dikenal dengan banyak mahasiswanya memiliki kepribadian yang tidak umum. Namun sekarang kondisinya berbeda, karena daya tampung yang banyak membuat mahasiswa yang tidak spesial bisa masuk ke jurusan ini, dan ketidak spesialan identik dengan perilaku yang normal dengan kebanyakan orang. Mungkin timbul pertanyaan mengapa aku menceritakan kondisi jurusan tersebut. Karena aku tergolong memiliki kepribadian yang tidak umum. Aku lebih menyukai aktivitas indoor, didepan laptop saja. Mungkin aku akan bergaul tidak terlalu sering dengan teman2, ngopi atau makan bareng. Hal itulah yang membuatku kurang terampil dalam bergaul. Mungkin lebih tepatnya kuper. Tetapi kalau ada yang mengatakan diriku seperti itu aku tidaklah terganggu. Karena memang begitulah aku, meskipun begitu aku mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki kebanyakan orang biasa, hal itu kusadari karena di jurusanku orang normal yang tidak spesial bertambah banyak jumlahnya....
Tipe pertemananku adalah tipe yang jarang menemukan sahabat baik. Tetapi kalau sudab menemukan sahabat baik maka akan kujadikan sahabat seumur hidup. Berbeda dengan kebanyakan orang yang menjalin pertemanan dengan orang yang sangat banyak. Aku hanya memiliki sahabat yang sedikit tetapi sangat akrab.
Dalam hal percintaan aku adalah orang yang sangat menghindari untuk menampakkan kekaguman terhadap lawan jenis, hanya sebatas kagum dalam hati saja, sama sekali tidak ada keinginan untuk lebih. Ketika keinginan muncul aku malah bingung apa yang harus kulakukan. Dalam hal tertentu aku bisa mengungguli mahasiswa yang sudah sarjana. Tapi dalam hal percintaan aku tidak lebih anak SD yang tidak naik kelas, setiap bertambah waktu tidak ada upgrade ilmu, hanya bisa mengagumi seseorang saja seperti aku mengagumi pantai yang indah. Hanya dilihat beberapa saat lalu kembali ke tempat awal sebelum pergi ke pantai.
Kalau melihat kondisiku yang sekarang aku adalah mahasiswa semester akhir dengan cara berfikir dalam hal cinta level SD, yang tersiksa kadang kadang terlalu lama menahan perasaan sehingga banyak aktivitasnya yang terganggu. Sebenarnya orang yang kukagumi juga mengagumiku juga dan dahsyatnya dia dua tingkat lebih tua dari aku. Seorang seniorku di organisasi nyasarku itu. Organisasi yang bertolak belakang dengan kepribadianku ini. Sebenarnya kalau anak berfikir cintanya level SD ini mencoba mempertimbangkan keputusan Ketika memilih untuk mengungkapkan rasa cintanya ini , apakah sanggup seorang level berfikir cinta level SD ini sanggup mempertahankan cinta kita, apakah nantinya kehidupanku malah dikontrol oleh orang yang dua tahun lebih tua? Tidak ada yang tahu... kecuali anak berfikir cinta level SD ini jadi manusia dewasa umur 27 an... lebih tua 5 tahun... dari SD menjadi umur  25 tahun. Susah lah.
Mengapa aku harus mencintai seseorang yang lebih tua?
Mengapa orang yang lebih tua itu ada acara membukakan hati untukku , apa hanya karena aku ini agak imut? Apa hanya dengan modal imut ini aku bisa memeperthankan cinta???
Apapun yang terjadi aku telah berusaha, untuk menjadi yang terbaik untuk diriku sendiri...
Untuk mbak yang lebih tua: menunggu atau menyerahlah....... waktuku melebihi levelmu akan sangat lama.....
Bukanya aku tidak pernah bertanya ke orang tua. Jawabanya adalah pernah. Ibuku menginginkanku untuk memilih yang lebih muda tentunya karena mudah diatur, kemudi rumah tangga harus dipegang seorang pria tentunya. Siapa yang tahu hati ini bertahan atau berpaling toh, tidak pernah ada ikatan di antara kita, jika memilih bertahan maka aku harus usaha ekstra dan apabila berpaling akan kupilih yang lebih muda dan lebih mudah diatur

Komentar

Postingan Populer